Malaikat tak bersayap

Lembutnya belaian kasihmu tak akan bisa terganti. Damainya kedua bola mata cekungmu akan selalu kunanti. Di keremangan bolam petang, sering kulihat keningmu berkerut – kerut. Dalam tidurmu pun masih memikirkan banyak hal ya? Tak peduli topan ataupun petir yang menggelegar, kau masih saja tersenyum menenangkanku dalam pangkuan. Aku berdusta kau hanya tersenyum. Aku melanggar kau menarik ujung kupingku lembut. Saat aku membantah kau jentikan lirih jemarimu di keningku. Mungkin, engkaulah malaikat tak bersayap yang menjelma seorang manusia yang hebat. Bagiku, kasih sayangmu seperti lingkaran yang tiada akhir ujungnya. Kau adalah segalanya, cinta yang tak bersyarat, kesabaran yang tak terbatas, dan kasih yang tanpa harap. Dan dirimulah yang pertama kali menanamkan cinta dihatiku.