It Is Love?

Semua bermula sejak pertama kali bertemu dengannya. Sebut saja dia Tuan K. Kami bertemu karena sebuah takdir. Kami tak mungkin bisa bersama juga sebuah takdir. Hanya karena dia mengingatkanku akan teman lama, diam - diam aku mulai mengamatinya. Bodoh ya? Tapi yaa, hanya sekadar itu saja. Tak berhenti disana. Meski terlalu jarang memperhatikannya. Dia menyadari ada sepasang mata rindu yang entah sejak kapan setia mengintainya. Barangkali begitu pikirnya. Kini semuanya berbalik padaku. Bukan lagi aku yang selalu mengamatinya. Tapi kedua mata runcingnya yang tak berhenti menatapku curiga. Bodoh memang, aku ini. Dia, laki - laki beralis tebal, yang sekarang tak lagi terduduk di dekatku. Meski aku tak pernah mengenalnya, cinta yang kuimpikan terasa dekat bila bersamanya. Aneh memang. Berbeda dengan yang sebelum - sebelumnya. Aku seolah melepaskan begitu saja, ketika berpapas dengannya. Seakan pasrah. Selayaknya tak ada upaya. Aku tahu, pada akhirnya kami memang harus sali...