Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Menyederhanakan Segala

Rasanya begitu sesak ketika ada sesuatu hal yang sebenarnya ingin hati utarakan. Rasa memang bisa datang dari mana saja. Bahkan mungkin dari sekedar membaca deretan aksara. Hingga hati menjadi berharap dan berfikir jika ia sudah menemukan orang yang tepat. Tapi apa yang ada di depan sana begitu misterius. Jujur memang akan membuatmu bernafas lebih lega. Tapi menyederhanakan segala rasa adalah pilihan yang lebih tepat. Mungkin diujung jalan sana, dia atau kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang menurut Allah yang terbaik. Sampai nanti saatnya tiba, sampai nanti dia berniat menjadikan namamu setelah kata 'Qabiltu' , maka sampai saat itulah mungkin kalian baru berjodoh. Untuk sekarang, jagalah hatimu baik - baik. Isilah ia dengan hal - hal yang lain. Hapuslah air matamu. Semoga Allah menghadiahkan segala kesabaran dan keikhlasan mu dengan jodoh terbaik untuk dunia serta akhiratmu. Tersenyum lah, dan berjalan lah lagi. Katamu, hidup ini terlalu singkat untuk mengeja...

Reka Ulang

Di sore yang cerah ini, dia tiba - tiba saja mengajak kami pergi ke pantai. Katanya, ingin menunjukan laut biru pada kami. Ini memang pertama kalinya kami akan pergi ke pantai bertiga. Biasanya aku hanya menunjukan laut biru pada gadis kecil ku lewat gambar - gambar dari buku dongeng sebelum tidurnya. Dialah suamiku, yang sekarang sedang mengendarai sepeda motor di depan sedang aku duduk di belakang memboncengnya. Di belakang aku memeluk dia dengan erat. Buah hati kami, hilya duduk di depan. Bulan depan usia putriku sudah genap lima tahun. Meski samar - samar aku bisa mendengar celotehan si kecil hilya dengan ayahnya. Gadis kecil ku ini memang suka sekali bercerita. Apalagi jika hatinya sedang senang begini, dia jadi makin tak bisa berhenti mengoceh. Berisik dan bandel. Tapi juga sangat penyayang. Mirip betul dengan dia, ayahnya. Dia melambatkan laju motornya ketika melewati area yang rimbun di kanan kiri jalan yang sudah terbalut aspal rapi. Melihat dari papan penunjuk arah, ka...

Manusia Penikmat Langit

Ada kalanya aku merindukan kehadiran seseorang. Apalagi saat sedang sendirian menikmati matahari yang terbenam. Di bumi ini, rasanya tak ada orang yang tidak menyukai senja. Selain indahnya semburat warna jingga, ia adalah bukti kesetiaan. Dimana sampai akhir zaman matahari tak pernah lupa untuk selalu pulang dan tenggelam di barat, lalu tertidur pulas dikaki langit. Benar- benar indah ya? Adakah yang lebih romantis saat kau bersedia duduk manis dan menikmati keindahahan senja ini bersamaku? Ah, selalu saja begini.. Semua hanya masalah waktu untuk kita saling menemukan. Jangan khawatir, karena semua akan terlewati dengan baik - baik saja. Kebahagiaan akan selalu dapat kita temukan asal kita pandai bersyukur. Ngomong - ngomong aku tidak sedang menunggu matahari bertukar waktu dengan bulan. Hanya saja tanpa sadar sekarang sudah malam. Selamat tidur rindu.

Cerita Perempuan

Semua orang punya cerita hidupnya masing - masing. Sembari menunggu seseorang, aku terduduk di sebuah bangku kayu dan memanjakan mataku dengan pemandangan pepohonan serta rumput - rumput liar yang nampak seperti lukisan bergoyang. Terkadang ada saja yang ikut terduduk disampingku, meski hanya sekejap. Aku sendiri tidak begitu keberatan. Asalkan ketika ia pergi, ia tak lupa untuk tidak meninggalkan jejak apapun. Kali ini ada seorang perempuan yang tiba - tiba ikut terduduk disebelahku. Dia memakai rok panjang dan dibalut dengan jilbab yang manis. Wajahnya sangat cantik dan ketika ia tersenyum laksana sungai yang dapat menghanyutkan ragu menjauh.  "Menunggu seseorang?" tanyanya. Aku tersenyum malu lalu mengangguk. "Apa orang itu tahu kau menunggunya?" Pelan aku menjawab "Tidak..." Raut wajahnya berubah masam. Ia melihatku dengan tatapan malang.  Tanpa salam, ia lalu menceritakan kisahnya.  Katanya, bulan depan ia akan menikah. Bukan ...

Berharap

Sudah sejak lama kau telah menutup hatimu rapat - rapat. Kamu membangun tembok yang menjulang tinggi sampai tak ada celah untuk orang lain memasuki. Bukan untuk melindungi sebuah nama. Tuhan mu Maha Baik, membiarkan hatimu kosong untuk diberikan pada seseorang yang benar - benar akan menjagamu. Dulu kau pernah mencintai seseorang. Tapi kalian berdua sepakat untuk bertanding saling melepaskan. Berharap masa yang tepat yang akan menyatukan. Singkat cerita, akhirnya kau terluka. Iya, someone mu pergi tapi bersama orang lain. Sambil tersedu kau mengadu pada Rabb mu. Setelahnya ketentraman hatilah yang kau dapat. Kamu telah mendapat pelajaran hidup yang berharga. Bahwasanya, tak ada cinta yang sebenar - benar cinta selain cinta karena Rabb mu. Katamu "Tak ada yang lebih indah selain memasrahkan segalanya kepada Sang Pemilik Hidup" Benar saja, kau begitu fokus menyibukkan diri dan memperbaiki diri. Bersemangat berkarya di sana - sini agar tak pernah ada kata sepi. Meski ja...

:)

Kematian adalah misteri hidup yang tidak dapat kita tebak. Hal yang masih menjadi misteri lainnya, setiap pagi di hari libur penglihatan mata begitu segar, sedang di hari kerja biasa penglihatan mata jadi luaar biasa mengantuk. Betul? Sekarang adalah hari selasa rasa minggu dan jarum jam masih menunjukan pukul setengah tujuh pagi. Pagi ini tiba - tiba author merasa ingin menulis saja sehabis blogwalking. Yah meski bingung juga si ingin menulis apa haha. Meskipun gaada yang membaca, tapi author tetap ingin menulis untuk diri sendiri. Berharap bisa jadi pengingat, penyemangat, bahkan mungkin bisa jadi pemberat timbangan di akhirat kelak untuk menyampaikan walau hanya 1 ayat. Apaan tu? "Senyum mu di hadapan saudaramu adalah sedekah" [HR. Tirmidzi] Hidup mungkin membuat kita sulit untuk tersenyum. Tapi coba tengok sekeliling. Kamu paham apa itu nikmat kan? Dan ternyata, kita adalah orang yang paling bahagia di dunia ini. Jangan menjadi manusia yang lupa bersyukur untuk h...