Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Hope

Ketika sedang melihat ke atas langit. Bibirku selalu memuji nama Mu, kemudian memanggil nama kekasih Mu. Lalu sejenak aku tersadar, ada begitu banyak hal mustahil yang telah kuterima dalam hidup. Dan masih ada banyak pula kemustahilan lain yang ingin aku panjatkan. "Ya Rabb ku, izinkan aku selalu memanggil nama Mu disepanjang deru napasku..." 

Arus Waktu

Apakah kita akan selalu seperti ini? Mengikuti arus waktu? Tidak melawan arus waktu? Aku merangkai puzzle cerita hidup yang masih berantakan. Dan pada suatu waktu, aku melihatmu sesaat sedang mencari potongan perasaanku yang hilang. Aku lalu memutar waktu di dalam memoriku. Mencari kepingan - kepingan cerita yang mungkin pernah kita susun bersama. Tentang kisah masa lalu. Adakah? Berkali - kali aku mencari. Tapi tak ada apa - apa disana. Aku memang melihatmu, tersenyum tapi tanpa makna. Kisah kita memang tak pernah ada.  Kita hanya kenalan yang saling melempar senyum sederhana ketika tak sengaja bertatap mata. Menyesal? Tidak, sebaliknya aku malah bersyukur. Aku pernah bertekad tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Kau paham maksudku, benar kan? Sebenarnya ini rahasia. Rahasia kecil yang sekarang sudah bukan rahasia lagi. Dulu aku pernah mengagumimu. Hanya saja dunia kita seolah bertabrakan. Aku sibuk dengan duniaku. Kau pun sibuk dengan duniamu. Seiring waktu aku j...

Kilas Balik

Belakangan ini, waktu berjalan begitu lambat. Rasanya seperti sedang tersesat di dunia abu - abu. Senja yang kelabu. Hujan yang sendu.  Mungkin aku hanya sedang lelah. Hingga melihat yang berwarna seolah tak bernyawa. Padahal p roject tahun lalu dua kali lipat lebih berat dibanding yang sekarang. Tapi karena ada banyak yang menganggu di pikiran, aku jadi gampang lelah.   Tadinya aku memang merasa sulit. Tiba - tiba juga jadi gampang linglung. Tapi  alhamdulillah project team ku ini banyak sekali para konsultannya yang merangkap jadi pelawak. Aku jadi tak lupa untuk menertawai dunia. Hehe Oh iya, tanpa sadar anak - anak kucing yang tinggal dikantor sekarang sudah besar - besar. Meski sengaja tak kuberi nama, tapi sedih juga ketika sekarang mereka hanya tinggal dua. Tadinya ada empat. Hiks. Pelan - pelan semua memang akan berlalu. Project kami yang sekarangpun akhirnya sudah Go live. Alhamdulillah... Kabar terbarunya, minggu kedua di bulan depan aku sudah di...

Rasa Malu

Katanya, seorang lelaki harus mengenggam rasa takut. Takut apa yang diperbuat, diamanahkan dan diucapkan tidak dapat ia pertangunggjawabkan nantinya. Dan untuk seorang perempuan harus mengenggam rasa malu. Malu jika menampakkan perhiasannya.  Semoga setiap muslimah yang keluar rumah, terutama diriku, tak pernah lupa untuk memakai hijabnya dengan sempurna. Dan Semoga Allah mengampuni ketidakmampuanku dalam menjaga diri. "Rasa malu bukanlah sesuatu yg perlu dibenahi. Rasa itu sejenis kebahagiaan yang datang karena kamu rendah hati dan menjaga diri" #Waroo #SmileBrush #MyOldPictures  

1/3 Malam

Langit malam kian pekat. Hanya paduan suara serangga - serangga malam yang terdengar mencoba merobek kesunyiannya. Di sebuah rumah, tampak seorang lelaki yang rupanya sudah jatuh hati dengan rembulan, udara dingin dan keheningan malam. Dia memakai baju terbaiknya, menyisir rambutnya, dan mengenakan kopiah putih kesukaannya. Dengan tenang lelaki itu menikmati shalat sunnahnya sendirian. Rangkaian gerakan shalat dengan bacaannya telah lelaki itu kerjakan dengan khusyuk. Ia lalu melirik ke arah jam dinding yang menggantung di kamarnya. Sudah waktunya untuk membangunkan seseorang, begitu pikirnya. Tak jauh dari tempat sajadahnya menghampar, lelaki itu berjalan dan terduduk di salah satu sisi sebuah ranjang. Disana terbaring seorang perempuan yang masih tertidur dengan lelap. Ia menatapnya dalam. Terbesit pikiran kasihan jika ia bangunkan. Lalu sepersekian detik kemudian ia teringat akan sebuah mimpi sekaligus janjinya. "Bangun sayang, ayo kita ke Surga-Nya..." bisiknya...

Paling Rahasia

Kau tahu apa yang paling rahasia? Iya.. iya, memendam perasaan memang rahasia.  Tapi ada satu hal yang paling rahasia. Apa? Mencintai dia yang masih menjadi rahasia manis dari semesta. *Hmm..  :(

Peragu

Aku memang sudah terperangkap. Di dalam ruangan yang hanya memiliki satu daun pintu dan jendela. Pintu itu berukuran sedang. Menjadi satu - satunya jalan yang bisa menghubungkan ku dengan dunia luar. Di pinggir jendela aku hanya duduk bosan bersama waktu. Menikmati hembusan angin saat memasuki ruangan. Menopang daguku dengan telapak tangan. Menunggu entah apa. Kadang ada yang mencoba mengetuk pintu itu. Seringkali aku pura - pura tak menyadarinya. Hanya tergoda untuk mengintip dari dalam tanpa berani menanyakan maksud kedatangan. Entah kenapa aku selalu ragu lalu hanya diam mengabaikan. Pasti menyenangkan jika tak perlu menunggu lagi. Aku sendiri mulai lelah. Menunggu terbebas dari semua ini. Tapi lagi - lagi karena aku begitu peragu. Tiba - tiba aku mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat. Aku terdiam dengan hati yang penuh tanda tanya. Cukup lama seseorang itu hanya berdiri mematung di balik pintu. Tidak mengetuk atau mengucapkan salam. Aku bergegas berdiri. Me...

Ikatan

Kamar persegiku yang biasanya sunyi tiba - tiba jadi super gaduh. Sahabatku - sahabat baikku yang kukenal di masa perkuliahan datang berkunjung untuk menginap. Kurasa ikatan persahabatan ini lebih suka ku sebut sisterfillah. Malam itu bukan malam pertama kami. Malam itu adalah malam kesekian kalinya kami menghabiskan malam bersama. Jika sudah begini, mereka selalu membuatku terjaga semalaman. Kami menonton film bersama, membaca buku bersama, lalu saling menjahili dan menganggu satu sama lain. Ah, aku memang mempunyai hubungan baik dengan kesunyian. Tapi saat - saat riuh dengan mereka, rasanya benar - benar menyenangkan. Iya, semenyenangkan itu. Mereka selalu memiliki hal - hal yang menyenangkan untuk dibicarakan. Walaupun terkadang menyedihkan tapi begitu inspiratif. Menceritakan hal sedih bukan berati kurang bersyukur, kadang  kita memang perlu memberi ruang pada hati yang sedang membiru dengan berbagi cerita sambil menanggis. Bersama dengan mereka aku mendapati hidupku j...

Pencerita

Aku rindu menulis. Eh tidak, mungkin aku hanya rindu ingin di dengar olehmu. Maafkan. Kamu adalah salah satu rahasia baik di pikiranku. Aku memang tak mengerti tentang apa semua ini. Hanya saja, aku yakin pada hatiku jika ia tak ingin begitu saja menyerah padamu. Dan aku juga yakin pada hatimu jika kadang dari kejauhan sana kamu juga sedang memperhatikanku.  Apakah mungkin itu hanya ilusiku? Sekali lagi, maafkan aku. .....